Posisi RI, juga masih di bawah sejumlah negara Asia Tenggara lain, seperti Vietnam yang berada di peringkat 70 dan Brunei Darussalam di peringkat 66.
Bahkan jauh tertinggal dari Malaysia yang bertengger di peringkat 12. Apalagi Singapura yang berada di peringkat kedua.
RI pun sayangnya tidak masuk pula dalam 10 negara "Top Improvers" alias yang paling maju dalam mereformasi aturan kemudahan bisnis.
Di mana ke-10 negara tersebut antara lain, Saudi Arabia, Yordania, Togo, Bahrain, Tajikistan, Pakistan, Kuwait, China, India, Nigeria.
China dan India menjadi dua negara dengan kemajuan paling signifikan.
Doing Business 2020 menjadi acuan tentang negara mana saja yang sudah meningkatkan kemudahan bisnisnya.
Sejumlah hal menjadi indikator, mulai dari reformasi aturan untuk memulai bisnis, persetujuan pembangunan konstruksi, elektifikasi, pendaftaran properti, dan bagaimana mendapatkan kredit.
Ada juga indikator lain seperti memproteksi kelompok minoritas, pajak, perdagangan lintas batas, kontrak, serta penyelesaian kebangkrutan perusahaan.
Meskipun posisi RI tidak berubah, indeks skor yang didapat relatif meningkat, dari sebelumnya dari 69,6 menjadi 67,96.
Ada sejumlah hal yang dinilai cukup baik dilakukan Indonesia. Seperti reformasi dalam memulai bisnis.
"Indonesia (Jakarta) telah membuat upaya untuk memulai bisnis lebih cepat dengan mengenalkan platform online untuk mendapatkan lisensi bisnis dan mengganti kertas dengan sertifikat elektronik," tulis laporan itu.
Soal elektrifikasi, pajak, perdagangan lintas batas juga mendapat penilaian baik.
"Indonesia membuat perdagangan lintas batas lebih mudah dengan meningkatkan pemrosesan online deklarasi bea cukai. Reformasi ini berlaku untuk Jakarta dan Surabaya," kata laporan itu lagi.
BERLANJUT KE HAL 2>>>>
(sef/sef)
"kalah" - Google Berita
October 25, 2019 at 06:13AM
https://ift.tt/2Nai3C7
Kalah dari Vietnam, RI Mentok di Posisi 73 Pak Jokowi - CNBC Indonesia
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kalah dari Vietnam, RI Mentok di Posisi 73 Pak Jokowi - CNBC Indonesia"
Post a Comment