RMco.id Rakyat Merdeka - Meski rasio elektrifikasi terus mengalami peningkatan, akses kelistrikan Indonesia masih kalah dengan negara tetangga.
Hal ini diutarakan Jokowi saat menggelar rapat terbatas (ratas), melalui video conference bersama sejumlah menteri, kemarin.
Presiden Jokowi mempertanyakan, kenapa masih terdapat 433 desa yang sampai saat ini belum berlistrik. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, rasio elektrifikasi hingga kini sudah melampaui target sebesar 96 persen.
Di mana hingga 2020, elektrifikasi pedesaan telah mencapai 99,48 persen. “Namun, kita juga harus melihat bahwa akses kelistrikan populasi di peringkat 95, masih tertinggal Malaysia 87, Vietnam 84. Bahkan Korsel berada di peringkat 2,” kata Jokowi.
Begitu juga dengan kualitas suplai listrik. Presiden menyebut, Indonesia masih berada di peringkat 54. Sementara negara tetangga, Filipina 53, Malaysia 38, Thailand 31, Singapura peringkat 2.
Berita Terkait : PLN Hemat 163 M Per Bulan Dari Tol Listrik Sumatera
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyoroti, masih terdapat 433 desa yang sampai saat ini belum berlistrik. Yaitu, Maluku, Papua, NTT dan Papua Barat Meski jumlah itu sedikit, namun Jokowi minta persoalan ini harus segera diselesaikan.
“Harus segera diselesaikan. 433 desa yang belum itu di 4 provinsi. Papua 325 desa, Papua Barat 102, NTT 5 desa dan Maluku 1 desa. Karena itu, saya ingin menekankan itu,” ujarnya.
Presiden juga meminta para menteri terkait untuk segera mengindetifikasi secara jelas terkait desa mana saja yang belum mendapat aliran listrik.
Sehingga kata dia, bisa menentukan strategi pendekatan teknologi hingga anggarannya. “Kita dapat menentukan strategi pendekatan teknologi yang tepat. Apakah dengan ekstensi jaringan listrik atau dengan pembangunan mini grid seperti pembangkit listrik mikro itu,” jelas Jokowi.
Dikatakannya, peningkatan akses listrik sangat penting, khususnya bagi masyarakat miskin. Karena, dengan akses yang memadai, pengembangan industri rumah tangga atau industri rumahan bisa ditingkatkan.
Baca Juga : Bertemu Pemimpin Negara Lain, Trump Ogah Pakai Masker
Oleh sebab itu, Jokowi pun meminta agar program listrik di desa bisa jadi nilai tambah untuk produktivitas ekonomi di desa, serta anak-anak tidak terganggu dalam sistem belajar mengajar.
“Sehingga program berlistrik perlu ada sambungannya dengan program pemanfaatan listrik secara efisien dan produktif,” jelas Jokowi.
Terkendala Infrastruktur Di kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, kendala dalam program listrik desa, salah satunya adalah infrastruktur untuk masuk ke pelosok yang terbatas. “Selain itu, kita juga terkendala sektor keamanan daerah,” ujar Arifin.
Sementara Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, minimnya infrastruktur di 433 desa membuat pihaknya sulit mengidentifikasi titik koordinat masing-masing desa tersebut.
Pasalnya, sebelum memberikan listrik, PLN harus mengetahui dulu mengenai jumlah penduduk di wilayah tersebut. Meski demikian, Zulkifli mengaku, sudah memiliki alternatif mengaliri listrik ke 433 desa di Indonesia Timur ini.
Baca Juga : Pertamina Tambah Impor Minyak Mentah
“Daerah terpencil ini dengan membangun stasiun pengisian energi listrik yang akan men-charge tabung listrik dengan pembangkit lokal di setiap desa. Dari tenaga surya, grid pembangkit mikrohidro, biomassa dan lain-lain, kami sudah buat program komprehensif untuk melistriki 433 desa ini,” ungkap Zulkifli.[NOV]
"kalah" - Google Berita
April 04, 2020 at 10:45AM
https://rmco.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/31867/jokowi-sesalkan-akses-setrum-kalah-dari-vietnam-dan-malaysia
Jokowi Sesalkan Akses Setrum Kalah Dari Vietnam dan Malaysia - Rakyat Merdeka RMCO.ID - The Political News Leader
"kalah" - Google Berita
https://news.google.com/search?q=kalah&hl=id&gl=ID&ceid=ID:id
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Sesalkan Akses Setrum Kalah Dari Vietnam dan Malaysia - Rakyat Merdeka RMCO.ID - The Political News Leader"
Post a Comment