Search

Miliarder ini Tolak Kalah Dari Corona Meski Bisnis Maskapainya Nyaris Bangkrut | merdeka.com - Merdeka.com

Merdeka.com - Pendiri Virgin Group, Richard Branson, membantah rumor penjualan maskapai Virgin Altantic. Maskapai yang berdomisili di Inggris. Perusahaannya justru lebih memilih membuka ruang bagi para investor, ketimbang melepaskan maskapai ikonik milik pengusaha asal Inggris tersebut.

"Mereka menyadari bahwa investasi lebih lanjut diperlukan untuk mengganti total kerugian pendapatan akibat pandemi Covid-19," ujar seorang juru bicara perusahaan seperti dilansir dari laman Forbes, Selasa (28/4).

Pernyataan ini menanggapi surat kabar The Telegraph yang melaporkan, pada akhir Mei 2020, Branson akan memulai pencairan calon pembeli. Branson dikabarkan akan menyetujui pinjaman dari pemerintah Inggris sebesar 500 juta Poundsterling.

maskapai virgin australia

©AFP Photo/Saeed KHAN

Namun, pertanyaannya, siapa yang ingin membeli maskapai yang kerap rugi ini? Tercatat, maskapai Virgin Atlantic terakhir kali melaporkan keuntungan hanya tiga kali dalam sepuluh tahun terakhir. Total, Virgin mencatatkan rugi 211 juta Poundsterling dalam 10 tahun terakhir.

Hal ini berbanding terbalik dengan maskapai British Airways yang tetap memperoleh keuntungan tinggi. Bahkan, IAG pemilik British Airways tidak meminta bantuan pemerintah Inggris dalam menjalankan bisnisnya. Maskapai Inggris lain EasyJet menerima suntikan modal 600 juta Poundsterling.

Yang lebih mengkhawatirkan, meski telah membentuk kerjasama dengan maskapai Delta Air Lines (DAL), Virgin tetap tidak mampu mencetak untung. Delta yang memiliki 49 persen saham Virgin menyatakan tidak akan membantu permodalan maskapai milik Richard Branson tersebut.

"Kami tidak dalam posisi untuk membuat komitmen keuangan apa pun kepada salah satu dari mereka. Delta memfokuskan diri pada kelangsungan usaha sendiri" ujar CEO Delta Airlines, Ed Bastian.

Bastian kemudian menyarankan Virgin Atlantic melakukan restrukturisasi, seperti yang dilakukan anak usahanya Virgin Group lain yakni Virgin Australia. Namun, tidak dipungkiri masalah yang dialami maskapai tersebut butuh waktu lebih panjang untuk melewatinya.

1 dari 1 halaman

50 Calon Investor Dikabarkan Berminat

investor dikabarkan berminat

Menurut Telegraph, lembaga investasi, Houlihan Lokey telah mengumpulkan 50 perusahaan peminat Virgin Atlantic. Termasuk Temasek asal Singapura.

Sebelumnya, Temasek yang juga merupakan pemilik Singapura Airlines, pernah membeli 49 persen saham Virgin Atlancic pada 1999 seharga 600 juta Poundsterling. Namun, mereka melepasnya kepada Delta dengan hanya 224 juga Poundsterling pada 2013.

Pada Desember lalu, Branson menyutujui penjualan 31 persen kepemilikan Virgin ke Air France-KLM. Perjanjian yang telah dijajaki sejak 2 tahun lalu. Perjanjian ini akan mengakhiri dominasi Branson di maskapai Inggris tersebut.

[bim]

Baca juga:
Data Covid-19 di Sumsel: Positif 143, Sembuh 22, 445 Sampel Masih Diperiksa
Kota Balikpapan Segera Ajukan PSBB
Pasien Covid-19 Bertambah, Gubernur Sumsel Minta RS Tambah Ruang ICU
Langgar PSBB, 101 Perusahaan di DKI Ditutup Sementara, Paling Banyak di Jaksel
Surabaya, Gresik, Sidoarjo Mulai PSBB, Ini Pesan Gugus Tugas Covid-19
Relawan Muslim Prancis Bagikan Makanan Buka Puasa di Tengah Lockdown

Let's block ads! (Why?)



"kalah" - Google Berita
April 29, 2020 at 05:49AM
https://ift.tt/3bNhkSv

Miliarder ini Tolak Kalah Dari Corona Meski Bisnis Maskapainya Nyaris Bangkrut | merdeka.com - Merdeka.com
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Miliarder ini Tolak Kalah Dari Corona Meski Bisnis Maskapainya Nyaris Bangkrut | merdeka.com - Merdeka.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.