Search

Legenda Denmark: Fajar Alfian Hanya Kalah dari Kevin dan Hendra - JawaPos

JawaPos.com-Mathias Boe adalah salah seorang ganda putra terbesar Denmark. Bersama Carsten Mogensen dia pernah meraih perak Olimpiade London 2012.

Lalu menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 2013, juara Eropa dua kali pada 2012 dan 2017. Selain itu, Boe/Mogensen juga pernah menjadi kampiun turnamen tertua di dunia All England pada 2011 dan 2015.

Bersama tim Denmark, Boe/Mogensen membantu negeri tersebut mencatat sejarah besar. Yakni untuk kali pertama menjadi juara Thomas Cup pada 2016. Pada partai final, Denmark mengalahkan Indonesia dengan skor tipis 2-3.

Sejak setelah All England 2019, Boe berpasangan dengan Mads Conrad-Petersen. Namun, mereka gagal untuk menembus persaingan ke level elite dunia. Pekan ini, Boe memutuskan gantung raket.

Ranking dunia terakhir mereka adalah nomor 20.

Mathias Boe (kanan) bersama Carsten Mogensen saat berhadapan dengan pemain Jerman Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel pada ajang Japan Open 2018. (Kazuhiro Nogi/AFP)

Pada akun Instagram-nya, Boe menilai ada lima ganda putra yang sangat potensial. Mereka bangkit menjadi kekuatan baru dalam satu atau dua tahun terakhir.

Di dalam daftarnya, Boe menyebut pemain Jepang Hiroyuki Endo. Menurut Boe, sejak berpasangan dengan Yuta Watanabe, performa Endo terus terangkat. Keduanya sekarang menjadi salah satu pasangan yang disegani oleh ganda putra dunia lainnya.

“Saya sungguh terkesan dengan perkembangan yang dia (Endo) tunjukkan. Pertahannya berkembang dari bagus menjadi sangat bagus. Dia tangkas seperti kijang,” tulis Boe.

Pemain berikutnya ada pebulu tangkis Korea Selatan, Seo Seung-jae. Boe menilai, Seo Seung-jae memiliki pertahanan fantastis ketika meladeni serangan lawan. Pemain yang berpasangan dengan Choi Sol-gyu itu punya gaya bermain Korea klasik. “Dia (Seo Seung-jae) memiliki pukulan dengan teknik luar biasa ketika menghadapi lawan yang lebih tangguh darinya,” ungkapnya. “Dia punya fisik yang kuat dan cepat seperti zebra,” tambahnya.

Pemain potensial lainnya menurut Boe adalah bintang Indonesia Fajar Alfian. Boe mengagumi sentuhan yang dimiliki oleh partner dari Muhammad Rian Ardianto tersebut.

Hal itulah yang membuat Boe menilai Fajar Alfian memiliki potensi luar biasa. Di depan net, permainan Fajar, kata Boe, berada di level tinggi dan hanya kalah dari pemain nomor satu dan dunia dunia: Kevin Sanjaya Sukamuljo serta Hendra Setiawan. “Cara dia (Fajar) membaca permainan sangat baik,” kata Boe.

Selanjutnya dua pemain lain dalam daftar Boe adalah pemain India, Chirag Shetty ganda nomor satu Malaysia Aaron Chia.

Menurut Boe, Shetty memiliki kecepatan dalam bermain. Boe mengibaratkan pergerakan cepat yang kerap ditunjukkan oleh pasangan Satwiksairaj Rankireddy itu seperti laba-laba. Selain itu, kualitas pukulan Shetty yang sangat kuat utamanya pada empat pukulan pertama.

Sementara itu, Boe terkesan dengan kualitas yang dimiliki Chia dalam hal servis spin yang rumit. Kualitas servis yang dimiliki Chia, dia anggap menyulitkan lawan-lawannya.

Let's block ads! (Why?)



"kalah" - Google Berita
April 29, 2020 at 05:33PM
https://ift.tt/2y9arfN

Legenda Denmark: Fajar Alfian Hanya Kalah dari Kevin dan Hendra - JawaPos
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Legenda Denmark: Fajar Alfian Hanya Kalah dari Kevin dan Hendra - JawaPos"

Post a Comment

Powered by Blogger.