Merdeka.com - Direktur Utama Nusantara Aquatic (Nusatic) Sugiarto Budiono mengakui, nilai (value) ikan hias ekspor Indonesia saat ini masih kalah dengan Singapura. Padahal, secara volume atau jumlah ikan hias di Indonesia masih tertinggi di dunia.
"Kita negara besar tapi kalah ekspornya dengan Singapura. Singapura nomor satu di dunia," kata dia saat ditemui di ICE BSD, Tanggerang, Minggu (1/12).
Untuk mendongkrak nilai ekspor terbesar di dunia, dirinya pun berkomitmen dan bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan juga Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melakukan pameran sekala besar. Bersama pemerintah, dirinya pun merancang agar pada 2024 ekspor ikan hias RI merajai pasar-pasar dunia.
"Diharapkan di 2024 kita sudah bisa menjadi nomor satu. Karena sangat memungkinkan dengan lahan, uang kita punya, alam yang kita punya itu sangat memungkinkan untuk kita bisa besar," jelas dia.
Dia menambahkan, secara tren peningkatan ekspor ikan hias Indonesia terus meningkat. Di mana pangsa pasar terbesar juga masih berada di China. "50 persen ke China. Yang lainnya terbagi dari puluhan negara," kata dia.
Adapun berdasarkan data nilai ekspor ikan hias Indonesia pada 2017 sebesar USD 27,7 juta atau naik 12,27 persen dibanding 2016 yang didominasi ikan hias air tawar mencapai 74 persen seperti arwana, botia dan ikan hias air tawar lainnya.
Sementara negara tujuan utama ekspor ikan hias air tawar adalah China (31,85 persen), Jepang (12,2 persen), Singapura (8,1 persen) dan USA (6,7 persen), sementara negara tujuan utama ikan hias air laut adalah USA (22 persen) dan China (15 persen).
1 dari 1 halaman
Ekspor Perikanan Capai USD 6 Miliar di 2020
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor di sektor perikanan pada 2020 mencapai sebesar USD 6 miliar. Angka ini meningkat dari target ekspor pada tahun ini yang mencapai sebesar USD 5,5 miliar.
"Tahun depan targetnya USD 6 miliar. Mudah2an tercapai," ujar Direktur Pemasaran KKP, Machmud di Jakarta, Minggu (24/11).
Machmud mengatakan, ada lima komoditas utama ekspor Indonesia yang sejauh ini masih menjadi andalan pemerintah. Di antaranya adalah udang, ikan tuna cakalang, rajungan kepiting, cumi sotong gurita, dan rumput laut.
"Itu punya kita semua. Share kita juga udah lumayan bagus di dunia," ujarnya.
Adapun negara tujuan ekspor utama tetap berada di Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan Jepang. Namun dari ketiga negara tersebut diakuinya secara pertumbuhan masih stagnan. Dirinya pun membuka peluang untuk membuka pasar-pasar baru di 2020.
"Tapi kita akan buka pasar-pasar baru, seperti Tiongkok, Timur Tengah, Afrika. Itu yg pertumbuhan penduduknya tinggi ada yang 2 persen. Itu ada peluang pasar kita di sana," jelas dia. [azz]
Baca juga:
Pemerintah Diminta Beri Dukungan Lebih ke Pengusaha Ikan Hias
Kejar Target Konsumsi Ikan Nasional, BUMN Perindo Gaet Generasi Milenial
KKP Tertibkan 12 Rumpon Ilegal di Laut RI, Diduga Milik Filipina
Semakin Mengkhawatirkan Penangkapan Ikan Gunakan Potasium di Laut Berau
Menteri Edhy: Tidak Mungkin Negara Bangun Ekonomi Tanpa Pengusaha
Bangkai Babi Bikin Susah Nelayan Deli Serdang, Warga Enggan Makan Ikan
"kalah" - Google Berita
December 01, 2019 at 04:30PM
https://ift.tt/2DxBhgD
Nilai Ekspor Ikan Hias RI Masih Kalah dari Singapura | merdeka.com - merdeka.com
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nilai Ekspor Ikan Hias RI Masih Kalah dari Singapura | merdeka.com - merdeka.com"
Post a Comment