Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, menilai memang tingkat produksi sejumlah komoditi di sektor pertanian masih rendah. Khusus karet, dia bilang juga RI kalah dari negara tetangga.
"Karet kita kalau secara luas lahan terbesar di dunia tapi kenyataannya untuk produktivitas kita ada di level ke-4," ungkapnya di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Dengan capaian peringkat ke-4 tersebut, RI masih di bawah Thailand, Malaysia dan Vietnam. Padahal, negara-negara tersebut, menurut Musdhalifah, punya luas lahan karet tak sebesar RI.
"Saya pikir hal-hal seperti ini seharusnya bisa kita tangani, apalagi kalau KADIN sudah investasi. Dengan Investment dan kerja sama kemitraan dan lain-lain," bebernya.
Selain karet, produksi kakao juga jadi sorotan. Di bandingkan negara lain, kakao RI masih rendah juga produksi. Bahkan dalam beberapa waktu terakhir justru ada kecenderungan turun.
"Kalau kakao kita awalnya peringkat ketiga sekarang peringkat ketujuh, karena penurunan produksi dan produktivitas," imbuhnya.
"Kita perlu inovasi dan teknologi yang lebih implementatif, karena sebenarnya kita perlu informasi teknologi bagaimana supaya produktivitas kakao kita awalnya di peringkat ke tiga dunia sekarang peringkat 7," serunya.
(gus)"kalah" - Google Berita
November 05, 2019 at 11:59AM
https://ift.tt/2WJW3T9
Punya Kebun Terluas, Tapi Karet RI Kalah dari Malaysia - CNBC Indonesia
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Punya Kebun Terluas, Tapi Karet RI Kalah dari Malaysia - CNBC Indonesia"
Post a Comment