Search

Krisis 2008-2009 Memang Seram, Tapi Kalah Ngeri dari Corona - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona benar-benar membuat perekonomian dunia porak-poranda. Kontraksi alias pertumbuhan negatif sepertinya akan menjadi sesuatu yang normal.

Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pada Kamis (2/4/2020) pukul 00:11 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 905.279. Dari jumlah tersebut, 45.371 orang meninggal dunia (tingkat kematian/mortality rate 5,01%).

Virus corona sudah menjangkiti lebih dari 200 negara di dunia, Indonesia tidak terkecuali. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per 31 Maret menyebutkan jumlah pasien corona di Tanah Air adalah 1.528, 136 orang tutup usia.

Dengan begitu, tingkat kematian akibat virus corona di Indonesia adalah 8,9%. Lebih tinggi dibandingkan level global.

Virus corona telah menghantam berbagai sendi perekonomian nasional, dari manufaktur sampai jasa. Di sisi manufaktur, angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret berada di 45,3. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 51,9 sekaligus menjadi yang terendah sepanjang sejarah pencatatan PMI.

"Perusahaan manufaktur Indonesia melaporkan penurunan paling tajam dalam periode sembilan tahun survei pada Maret disebabkan upaya untuk mencegah penyebaran virus corona menghantam sektor ini dan menyebabkan penurunan tajam pada permintaan. Kondisi permintaan melemah tajam, dengan total permintaan baru turun pada catatan terendah selama survei, yang disebabkan oleh kondisi penjualan ekspor yang hampir runtuh. Lapangan kerja berkurang pada kisaran yang belum terjadi selama empat setengah tahun karena pabrik ditutup sementara atau mengurangi kapasitas produksi di tengah-tengah melemahnya penjualan," papar Bernard Aw, Kepala Ekonom IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Sementara di sisi jasa, salah satu yang sudah tampak terluka dalam adalah sektor pariwisata. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 885.067. Anjlok 30,42% dibandingkan bulan sebelumnya dan 28,85% dibandingkan periode yang sama pada 2019.

"Biasanya Februari terjadi kenaikan dibandingkan Januari, tetapi Februari ini turun. Pada Maret, penurunan mungkin akan jauh lebih dalam," kata Suhariyanto, Kepala BPS.


Let's block ads! (Why?)



"kalah" - Google Berita
April 02, 2020 at 06:05AM
https://ift.tt/39GZXkJ

Krisis 2008-2009 Memang Seram, Tapi Kalah Ngeri dari Corona - CNBC Indonesia
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Krisis 2008-2009 Memang Seram, Tapi Kalah Ngeri dari Corona - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.