"Untuk lima tahun ke depan, RPJMN 2020-2024 mengindikasikan kebutuhan membangun infrastruktur sekitar Rp 6.421 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika menghadiri penandatanganan proyek Tol Semarang-Demak di Kantor Kementerian PUPR, Senin (23/9/2019).
Dia menyebut, pembangunan infrastruktur masih dibutuhkan untuk meningkatkan kompetisi Indonesia di mata dunia. Sri Mulyani bilang, competitiveness index RI terus meningkat.
Kalau dilihat dari kualitas infrastruktur, kata dia, RI juga lebih baik dari Filipina atau Vietnam. Namun, menurutnya RI tak hanya boleh puas dengan mengalahkan Filipina dan Vietnam.
"Karena kalau kita lihat, begitu kita mengatakan lebih baik dari Filipina dan Vietnam, orang akan mengatakan, tapi tetap kalah dibandingkan Malaysia dan Singapura," urainya.
Oleh karena itu, kebutuhan infrastruktur harus terus diatasi. Dia menyebut, pembangunan infrastruktur yang perlu digenjot di antara jalan raya, ketersediaan air bersih, sanitasi, pelabuhan, bandara, hingga infrastruktur telekomunikasi.
Di sisi lain, aspek pendanaan masih jadi masalah serius. Sebab, ketersediaan APBN tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan itu.
"Kalau kita bandingkan, belanja infrastruktur pemerintah Rp 400, Rp 430 triliun, mungkin nanti akan mendekati Rp 500 triliun, maka sudah pasti Rp 6.421 triliun tidak mungkin dibangun pemerintah sendiri," katanya.
Dengan kebutuhan pembiayaan yang banyak, sementara kemampuan APBN langsung membiayai tidak memungkinkan, maka solusinya adalah skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Dia ingin skema tersebut digencarkan dalam membangun infrastruktur RI, termasuk peningkatan konektivitas di Jawa. Menurutnya, infrastruktur yang baik akan menarik investasi yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Jangan lupa kita mengetahui bahwa Pulau jawa itu menjelaskan lebih dari 60% perekonomian Indonesia. Jadi kalau pulau Jawa pertumbuhannya bisa dijaga di atas 5% maka kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5%," bebernya.
"Sehingga kita bisa tumbuh terus di atas 5% pada saat seluruh dunia menghadapi perlemahan. Ini merupakan prestasi yang luar biasa," pungkasnya.
"kalah" - Google Berita
September 24, 2019 at 10:52AM
https://ift.tt/2mLkMsk
Kalah dari Malaysia, Jokowi Tambah Belanja Infra Rp 6.421 T - CNBC Indonesia
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kalah dari Malaysia, Jokowi Tambah Belanja Infra Rp 6.421 T - CNBC Indonesia"
Post a Comment