JawaPos.com–Indonesia menerjunkan kekuatan penuh di Korea Open mulai hari ini. Semua pemain dari semua sektor, kecuali Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, diterjunkan. Hal itu harus dilakukan karena negara-negara lain juga mengirimkan skuad terbaik demi memburu poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Absennya Ahsan/Hendra memupus harapan terjadinya all-Indonesian final untuk kali kelima tahun ini. Drawing ganda putra menempatkan pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bertemu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lebih awal.
Mereka berpeluang bertemu di perempat final. Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menyayangkan drawing tersebut. Namun, itu harus dihadapi.
Herry juga bercerita, cedera Ahsan terjadi sepekan sebelum tim berangkat ke Changzhou, Tiongkok. ’’Otot betisnya ketarik pas latihan. Sempat satu dua kali nggak latihan untuk konsultasi dengan dokter,’’ ungkapnya saat dihubungi kemarin.
’’Pas mau berangkat, dia bilang coba lagi masih bisa, cuma nggak terlalu dipaksain. Obat dari dokter bisa bikin pemulihan agak cepat. Tapi, belum 100 persen,’’ imbuh pria berjuluk Coach Naga Api itu.
Tanpa ganda nomor dua dunia tersebut, Herry juga tidak menaruh ekspektasi besar pada Marcus/Kevin. Dia justru lebih ingin melihat laju pasangan Fajar/Rian. Dalam sebulan terakhir, mereka menunjukkan konsistensi yang bagus.
Mereka mencapai semifinal Kejuaraan Dunia 2019 dan China Open. Korea Open bakal menjadi ujian bagi konsistensi itu.
’’Marcus/Kevin kan sudah berhasil juara, cuma Fajri (julukan Fajar/Rian, Red) yang masih naik turun belum konsisten,’’ ujar Herry. ’’Pencapaian semifinal itu not bad, sesuai ekspektasi saya. Namun, saya menyayangkan kalahnya terlalu jauh ketika lawan Marcus/Kevin di game pertama,’’ sambungnya.
Di China Open pekan lalu, Fajri kalah 8-21, 16-21 oleh Minions. Padahal, biasanya pertemuan mereka dengan Minions selalu berjalan ketat.
Kemarin skuad Indonesia sudah menjajal lapangan di venue turnamen, Incheon Airport Skudome. Tunggal putra Jonatan Christie berharap minimal menyamai hasil tahun lalu, yakni semifinal, agar poin peringkat dunia tidak berkurang. Tersingkir di babak pertama China Open, dia mempunyai waktu persiapan lebih lama. Selama sepekan, dia berlatih di Changzhou.
’’Porsi latihannya pasti berbeda dengan persiapan di Jakarta. Intensitasnya berkurang lah. Tapi, saya sebisa-bisanya menjaga dan meningkatkan fokus. Strategi dimantapkan lagi,’’ jelas Jojo seperti dikutip dari siaran pers PP PBSI.
’’Walau kemarin kalah di babak awal, tetap harus semangat. Jangan terus dipikirkan,’’ imbuhnya, lantas menuturkan bahwa dirinya tidak merasakan tekanan apa-apa.
Dalam turnamen berlevel super 500 itu, cukup banyak pemain yang mengundurkan diri. Termasuk bintang Tiongkok Shi Yuqi, dua pemain India Sameer Verma dan Srikanth Kidambi, serta runner-up tahun lalu Tommy Sugiarto.
Hal tersebut menjadi berkah bagi pemain Indonesia Shesar Hiren Rhustavito. Dia ketiban durian, langsung masuk main draw.
"kalah" - Google Berita
September 24, 2019 at 08:00PM
https://ift.tt/2kSHi1W
Herry IP Menyayangkan Fajar/Rian Kalah Terlalu Mudah Melawan Minions - Jawa Pos
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Herry IP Menyayangkan Fajar/Rian Kalah Terlalu Mudah Melawan Minions - Jawa Pos"
Post a Comment