Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, bila membandingkan pasar modal Malaysia dan Singapura, kontribusi pasar saham RI masih tertinggal.
Pasalnya, kedua negara tersebut, memiliki kontribusi pasar modal terhadap PDB sudah mencapai lebih dari 100%.
Oleh karena itu, kata Nyoman, menjadi tantangan bagi BEI untuk terus meningkatkan nilai kapitalisasi pasar dengan semakin menggairahkan pasar saham melalui penerbitan instrumen, baik surat utang, saham maupun instrumen derivatif seperti Kontrak Investasi Kolektif seperti DINFRA.
Dengan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat, pasar modal akan lebih berperan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
"Kondisi ini setara Vietnam, kita upayakan ke depan untuk boosting [mendorong] kontribusi market cap terhadap GDP bisa saingi Malaysia dan Singapura," kata Nyoman, dalam acara diskusi bertajuk "Masa Depan Jalan Tol Indonesia" di Gedung BEI, Jumat (27/9/2019).
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia tahun 2018 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp14.837,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp 56,0 Juta atau US$ 3.927.
Adapun kapitalisasi pasar di BEI, pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, mencapai Rp 7.145 triliun dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam setahun terakhir naik 4,94%.
Sebagai perbandingan, data World Bank 2018 menunjukkan, market cap Bursa Singapura US$ 687,25 miliar atau Rp 9.618 triliun, dan Bursa Malaysia US$ 486,77 miliar atau Rp 6.804 triliun.
Lebih lanjut, dalam diskusi tersebut, Nyoman menjelaskan bahwa saat ini ada 74 perusahaan yang masuk dalam emiten sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi di BEI. Sektor ini menyumbang sekitar 12% atau sebesar Rp 864 triliun dari total nilai kapitalisasi pasar.
Sepanjang tahun berjalan, sektor ini sudah menghimpun pendanaan sebesar Rp 22,5 triliun, di mana 17 di antaranya penggalangan dana melalui instrumen saham dan obligasi.
"Sektor ini memiliki banyak peluang dan tentunya BEI akan terus mendukung pendanaan infrastruktur dapat kita biayai dari pasar modal," kata Nyoman.
(tas/tas)"kalah" - Google Berita
September 27, 2019 at 04:50PM
https://ift.tt/2nMBlVb
Pasar Modal RI Kalah dari Singapura & Malaysia soal Porsi PDB - CNBC Indonesia
"kalah" - Google Berita
https://ift.tt/2HDpIXQ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Modal RI Kalah dari Singapura & Malaysia soal Porsi PDB - CNBC Indonesia"
Post a Comment